Tijjani Reijnders Perpanjang Kontrak dengan AC Milan Hingga 2030
"Tijjani Reijnders resmi perpanjang kontrak dengan AC Milan hingga 2030. Gelandang Belanda ini siap jadi pilar masa depan klub meski diminati Chelsea."
Kabar gembira datang dari kubu AC Milan. Gelandang asal Belanda, Tijjani Reijnders, secara resmi telah memperpanjang kontraknya bersama Rossoneri hingga Juni 2030. Pengumuman ini disampaikan oleh klub melalui pernyataan resmi pada hari ini, mengakhiri spekulasi tentang masa depan Pemain Muda berusia 26 tahun tersebut.
Reijnders, yang tiba di Casa Milan untuk menandatangani kontrak barunya, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. "Milan adalah rumah bagi saya," ujarnya dalam wawancara usai penandatanganan, seperti dilansir oleh Ben Dixon. "Ini adalah pujian yang luar biasa, dan saya sangat bangga bisa melanjutkan perjalanan bersama klub ini." Dalam pernyataan lain yang dikutip oleh Susy Campanale, ia menambahkan, "Milan seperti keluarga kedua bagi saya. Saya benar-benar merasa diterima di sini."

Proses perpanjangan kontrak ini berjalan mulus, meskipun sempat ada ketertarikan dari klub Premier League, Chelsea. Menurut laporan dari Oliver Fisher di Moretto,Chelsea bahkan telah melakukan "lebih dari satu kali pendekatan" untuk menggaet Reijnders. Namun, komitmen sang pemain terhadap Milan tampaknya tak tergoyahkan, dan kesepakatan akhirnya tercapai, sebagaimana diungkapkan dalam laporan Telegrafi dan Tribal Football.
Siapa Tijjani Reijnders?
Tijjani Reijnders lahir pada 29 Juli 1998 di Zwolle, Belanda. Ia adalah produk dari akademi PEC Zwolle, klub kota kelahirannya, sebelum akhirnya menembus tim utama. Kariernya mulai menarik perhatian saat ia bergabung dengan AZ Alkmaar pada 2017, di mana ia berkembang menjadi gelandang serba bisa dengan visi permainan yang tajam dan kemampuan teknis yang mumpuni. Pada musim panas 2023, AC Milan mengamankan tanda tangannya dengan nilai transfer sekitar 20 juta euro, sebuah langkah yang kini terbukti menjadi investasi cerdas.
Reijnders dikenal sebagai pemain dengan gaya bermain elegan namun efektif. Ia mampu bermain di berbagai posisi di lini tengah, mulai dari gelandang bertahan hingga peran nomor 10 yang lebih menyerang. Fleksibilitasnya ini menjadi salah satu alasan utama mengapa Milan sangat mengandalkannya. Selain itu, ia juga telah menjadi bagian dari tim nasional Belanda, menambah bobot reputasinya sebagai salah satu talenta menjanjikan di sepak bola Eropa.
Perjalanan Reijnders Bersama Milan
Sejak bergabung dengan AC Milan, Reijnders telah menjelma menjadi salah satu pilar penting di lini tengah. Fleksibilitasnya dalam bermain, baik sebagai gelandang bertahan maupun mengisi peran nomor 10, mendapat sorotan positif. Gazzetta dello Sport bahkan memprediksi ia akan kembali mengisi posisi trequartista dalam laga melawan Bologna mendatang, menunjukkan kepercayaan pelatih terhadap kemampuannya.
Namun, perjalanan Milan musim ini tak selalu mulus. Reijnders sendiri pernah mengungkapkan kekhawatirannya atas performa tim. "Kami membuat hidup kami sendiri jadi sulit," katanya pada 23 Februari lalu, sebagaimana dilaporkan oleh Wajih Mzoughi. Pernyataan ini mencerminkan situasi sulit yang sedang dihadapi klub, dengan kritik dari media Italia seperti Tuttosport yang menyebut Milan "terpuruk di papan tengah" dan "kehilangan ide jelas" (CorSera).
Meski demikian, perpanjangan kontrak Reijnders menjadi sinyal positif di tengah badai. Video kedatangannya di Casa Milan untuk menandatangani kontrak baru, yang dibagikan oleh Lorenzo Bettoni, disambut antusias oleh para penggemar. "Saya senang melihat dukungan dari fans dan klub. Ini memotivasi saya untuk terus memberikan yang terbaik," ujar Reijnders, seperti dikutip dari OneFootball Indonesia.
Tantangan ke Depan
Meski kontrak baru ini membawa angin segar, Milan masih memiliki pekerjaan rumah yang tak ringan. Kekalahan dari Lazio baru-baru ini mendapat sorotan tajam dari media Italia, dengan CorSera dan Gazzetta menyoroti performa tim yang inkonsisten. Ditambah lagi, kabar tentang kemungkinan suspensi tujuh bulan untuk mantan pelatih Milan, Paulo Fonseca, serta perubahan di struktur manajemen klub dengan Igle Tare yang dikabarkan semakin dekat menjadi direktur, menambah kompleksitas situasi.
Namun, dengan komitmen Reijnders hingga 2030, Milan setidaknya memiliki fondasi kuat untuk membangun kembali kejayaan. Dukungan dari figur seperti Sandro Tonali, yang baru-baru ini menyatakan kecintaannya pada klub "Saya selalu mendukung Milan, dan ayah saya adalah penggemar berat" juga menjadi pengingat akan ikatan emosional yang masih hidup di antara komunitas Rossoneri.
Reijnders kini bersiap untuk membuktikan bahwa keputusan memperpanjang kontraknya adalah langkah tepat, baik bagi dirinya maupun AC Milan. Dengan kontrak hingga 2030, ia memiliki waktu untuk mengukir namanya lebih dalam di hati para pendukung Milanisti. "Saya di sini untuk bertahan dan berkembang bersama klub," tegasnya.
Harap berkomentar yang sopan dan sesuai pembahasan artikel, jika mengirimkan spam link maka komentar akan dimoderasi. Terima kasih